Google Menganggap Gelar Sarjana Tak Mutlak Bagi Karyawannya

Google Menganggap Gelar Sarjana Tak Mutlak Bagi Karyawannya

Gelar sarjana di Indonesia sering dianggap sebagai syarat mutlak bagi kesuksesan seseorang di masa depan. Seakan tanpa gelar akademis di tangan kesempatan untuk masuk ke perusahaan bergengsi dan mengejar karir yang menjanjikan pun tertutup dengan serta merta.

Tapi tahukah kamu jika Google, salah satu perusahaan multinasional terbesar yang punya kantor keren di Jakarta yang pernah Hipwee bahas di artikel ini justru tidak begitu mementingkan gelar sarjanamu? Salah satu petinggi Google sekaligus kepala rekrutmennya, Laszlo Bock, mengungkapkan bahwa nilai akademik dalam ijazah sarjanamu tidak bisa serta-merta memberikan gambaran potensimu sebagai karyawan. Jadi, IPK 4 sempurna bukan jaminan kamu bisa bergabung ke perusahaan ini.

Lantas, apa saja sih yang dilihat perusahaan sekaliber Google dari kandidatnya selain gelar perguruan tinggi?

 

 

1. Google menganggap gelar sarjana bukanlah jalan satu-satunya bagi seseorang untuk menunjukkan bakatnya.

aaaa

“Saat orang yang tidak mengenyam bangku sekolah bisa berhasil dalam hidupnya, berarti dia adalah orang yang istimewa. Kita perlu melakukan yang terbaik untuk bisa menemukan lebih banyak orang-orang seperti ini.”

Bagi Google gelar sarjana bukan segalanya, memang tentu saja di dalam perusahaan ini bertebaran orang-orang dengan gelar Ivy League mentereng.  Tapi, Google sendiri tidak menganggap itu sebagai sesuatu yang mutlak.

David Byttow, seorang Google Engineer menungkapkan ceritanya dalam laman Medium pribadinya tentang bagaimana ia bisa diterima di Google meski tanpa mengantungi gelar Sarjana,

“Sebenarnya aku ingin kuliah tapi sayang GPA (nilai, setara dengan IPK) SMA ku termasuk rendah untuk dapat diterima di universitas.  Akhirnya aku memilih masuk ke universitas kecil di kotaku dan berharap bisa masuk ke universitas yang lebih bergengsi di semester berikutnya.

Tapi pada 2 semester selanjutnya ada tawaran pekerjaan untuk mengerjakan sebuah game online di perusahaan kecil. Aku rasa itu bisa jadi pendongkrak karirku, maka aku memilih untuk keluar kuliah dan fokus bekerja. Semenjak itu aku benar-benar belajar semuanya secara otodidak. Dari orang-orang yang berpengalaman aku belajar bagaimana cara menghadapi masalah dengan tenang. Aku juga belajar bahwa tidak ada artinya merencanakan sesuatu tanpa membuatnya secara langsung.

5 tahun kemudian aku mencoba melamar ke Google. Setelah proses tes dan wawancara yang panjang akhirnya aku diterima.”

 

 

2. Alih-alih memikirkan kamu datang dari latar belakang pendidikan apa, Google justru mencari orang yang paling dibutuhkan oleh perusahaan mereka.

Tunjukkan bahwa kamu serbabisa.

“Kami akan memilih pelamar yang memiliki kemampuan kognitif tinggi, rasa ingin tahu yang besar, mau belajar, berjiwa pemimpin, tapi belum memiliki pengetahuan yang memadai, daripada seseorang yang cuma fokus pada satu bidang dan menjadi ahli di bidang tersebut.”

Gelar sarjana hanyalah sebuah sertifikat keahlian. Misalnya, punya gelar di bidang jurnalisme adalah penanda bahwa kamu tahu sedikit-banyak tentang menulis berita dan mewawancarai narasumber. Tapi, itu belum tentu menunjukkan apakah kamu bisa menyajikan ide yang brilian. Belum tentu juga itu menunjukkan kemampuanmu bicara di depan orang banyak. Belum tentu kamu bisa membangun sebuah situs atau berpikir secara antusias terhadap suatu permasalahan.

Lebih lanjut lagi, ijazah sarjana itu belum tentu membuktikan bahwa kamu memang memiliki karakter yang diperlukan perusahaan. Apakah kamu orang yang mau belajar? Apakah kamu orang yang terbuka pada kritik? Apakah kamu luwes dan komunikatif, atau selama ini cuma sukses melalui berbagai tes di bangku kuliah?

 

 

3. Kenapa gelar sarjana tak begitu penting bagi Google? Sebab toh gelar sarjana tak serta menjamin kemampuan berpikir logis seseorang.

Berpikir logis dan analitis.

“Secara alami, manusia adalah makhluk yang kreatif, namun bukan makhluk yang logis. Logika dan cara berpikir yang runut adalah dua kemampuan yang harus berusaha dipelajari seseorang.”

Berpikir secara logis tak segampang kelihatannya. Bahkan, orang-orang yang bergulat di bidang komputer dan matematika masih bisa terjebak pada kesesatan logika.

Misalnya, di tahun 2010 Facebook mengklaim bahwa semakin banyak seorang kandidat politik memiliki fans di Facebook pagenya, semakin mungkin dia memenangkan pemilihan umum, Tapi, ini pendapat yang kurang tepat. Mungkin aja calon yang punya banyak fans di Facebook page-nya itu memang sudah terkenal dari dulu. Kandidat politik yang punya fans sedikit di Facebook juga masih mungkin menang kalau konstituennya memang bukan pengguna Facebook yang aktif.

Para karyawan Facebook yang membuat klaim di atas tidak menunjukkan kemampuan berpikir analitis yang baik. Padahal, Facebook adalah salah satu perusahaan Internet multinasional terbesar di Amerika. Seharusnya, yang bekerja disana bukan orang-orang sembarangan, bukan?

Memilah data dan membuat simpulan dari data-data tersebut memerlukan pelatihan teknis yang khusus, demi memahami hubungan sebab-akibat dan mengeksplorasi pola-pola data yang ada. Gelar sarjana saja tak akan cukup memastikan bahwa kamu bisa melakukannya.

 

 

4. Google lebih tertarik membentuk orang yang punya daya juang dan kegigihan daripada mereka yang mengantungi nilai sangat memuaskan

Buktikan kegigihanmu.

“Hal yang membedakan mahasiswa yang biasa-biasa aja dengan mahasiswa yang sukses itu bukanlah pengetahuan mereka, melainkan kegigihan mereka mengusahakan sesuatu.”

Google lebih tertarik untuk membentuk orang-orang yang punya kegigihan dibandingkan mereka yang cerdas dan punya nilai tinggi tetapi malas. Sementara, kita tidak bisa melihat apakah seseorang itu “sudah pintar dari sananya” atau memang pekerja keras cuma dari gelar sarjana saja. Buat sebagian orang, kuliah itu mudah. Mereka bisa tetap dapat nilai A meskipun sebelum ujian akhir mereka dugem sampai jam 4 pagi. Padahal, yang lain cuma dapat nilai B meskipun sudah susah payah belajar.

 

 

5. Google tentu saja tidak menyarankanmu untuk tidak kuliah. Hanya saja gunakan waktu kuliahmu untuk benar-benar menggembleng soft skill dan mengumpulkan pengalaman

Asah kemampuanmu, jangan cuma berfokus ke satu hal.

“Saya bukannya menyarankan bahwa kamu tidak usah kuliah. Asal, pikirkan juga kenapa kamu harus kuliah, dan apa yang kamu ingin lakukan selepas jadi sarjana.”

Kuliah itu penting, setuju; kalau bisa, memang sebaiknya kamu belajar di perguruan tinggi. Tapi, yang penting itu bukan penguasaanmu terhadap jurusan yang kamu ambil, melainkan keterampilan (termasuk soft skill) serta pengalaman. Tipe kandidat seperti itulah yang lebih dicari oleh Google.

 

Jadi, IPK yang kurang memuaskan atau gelar sarjana yang belum di tangan sama sekali tak perlu membuatmu berkecil hati. Yang penting, kamu gigih dan punya kemauan untuk belajar. Buat kamu yang kuliah, jangan cuma fokus untuk dapat IPK tinggi doang. Gunakan waktu empat tahunmu untuk mempelajari hal lain di luar kelas, dan dapatkanlah pengalaman baru yang akan membangun karaktermu.

Artikel ini terinspirasi dari laman Venture Beat

Jangan Ngeluh Uang Sakumu Kurang Terus. Buktikan Kamu Mandiri Dengan Menjalankan Usaha Sendiri!

Jangan Ngeluh Uang Sakumu Kurang Terus. Buktikan Kamu Mandiri Dengan Menjalankan Usaha Sendiri!

 

Apakah selama menjadi mahasiswa dan merantau di kota orang untuk menempuh pendidikan kamu sering merasa bahwa uang sakumu selalu kurang? Kamu sering mengeluh jika uangmu tak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhanmu sehari-hari? Atau kamu juga sering merasa iri dengan teman-temanmu yang memiliki uang saku lebih darimu?

Sekarang sudah saatnya menghentikan kebiasaan mengeluh keadaan seperti itu. Karena orangtua selalu berusaha memberimu yang terbaik, kamu tak bisa menuntut mereka memberi uang lebih. Saatnya untukmu menambah uang saku dengan cara sendiri. Saat berwiraswasta sudah makin mudah di zaman ini, bukan saatnya lagi seorang mahasiswa hanya diam menunggu kucuran dana dari orang tua ketika uang saku mulai menipis. Malu, kali!

Mungkin kamu sudah mempunyai ide-ide usaha yang bagus untuk menambah penghasilanmu. Tapi mungkin juga kamu bingung: bagaimana cara untuk mulai menjalankan ide itu?

Nah, berikut ini adalah tips sederhana yang bisa kamu coba untuk memulai menjalankan usaha sebagai uang saku tambahanmu!

 

1. Sebelum memulai praktiknya, bekali dirimu dengan pengetahuan dan ilmunya terlebih dahulu. Ikut kursus, belajar melalui blog, atau video tutorial di Youtube.

teeeeeeb

Cobalah untuk menambah pengetahuan dan ilmumu melalui cara-cara yang mudah dan murah. Kamu bisa ‘mencuri’ ilmu dari membaca buku, blog-blog orang-orang yang telah sukses merintis usahanya, atau artikel-artikel yang merangkum tentang tips berbisnis. Cari tahu bagaimana cara kerja, mengelola, menjalankan, hingga cara mendapatkan pelanggan.

Selain itu, kamu juga perlu belajar menambah skill dari video-video tutorial gratis dari Youtube atau blog. Jika kamu ingin memulai usaha bidang makanan, rajinlah melihat video tutorial memasak. Kalau kamu ingin bergerak di bidang fotografi, cari tutorial tentang fotografi dan editing.

Kalau kamu masih memiliki uang lebih yang cukup, jangan ragu untuk mengambil kursus. Ketika kamu menjalankan sebuah usaha dan dilengkapi dengan skill yang memadai, kamu akan lebih efektif menjalankan usahamu.

 

2. Jangan lupa untuk tetap bersosialisasi dengan teman-teman atau orang baru. Usahamu tak akan berhasil jika kamu tak punya jaringan.

bersosialisasi memperluas jaringanmu

Kadang saat kita sudah memutukan untuk berbisnis, kamu terlalu sibuk untuk ‘berjualan’ hingga kamu melupakan bagaimana pentingnya bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarmu. Seringkali saat kita sudah mulai menemukan kesenangan dalam berbisnis, kita cenderung “money oriented“. Kita terlalu mendahulukan bagaimana caranya supaya daganganmu laku terjual, sampai-sampai kamu tak pernah lagi berkumpul bersama teman-teman kampus atau komunitas.

Jangan berpikir bahwa ngumpul-ngumpul bareng teman itu cuma buang-buang waktu dan nggak bakal menghasilkan uang, berkumpul dan menjaga silaturahmi dengan teman adalah cara terbaik untuk memperluas jaringanmu. Dengan selalu bersosialisasi dengan teman-temanmu, kamu bisa mendapatkan ide baru, partner, bahkan pelanggan baru.

Karena itulah, ada baiknya saat menjadi mahasiswa kamu ikut bergabung menjadi anggota himpunan, UKM, atau komunitas. Jaringan adalah salah satu kunci penting untuk kesuksesan usahamu,

 

3. Jangan pelit berbagi ilmu dan pengetahuanmu, bahkan bila kamu tak mendapat bayaran materi. Berbagi bisa membuat orang-orang tertarik untuk melihat lapak jualanmu.

Bagikan ilmu dan pengetahuanmu secara gratis

Bagilah ilmu dan pengetahuan yang kamu punya. Jangan takut ide dan konsep usahamu ditiru atau dijiplak orang lain, karena yang terpenting adalah kamu bisa terus melakukan yang terbaik pada apa yang sudah kamu jalankan. Orang-orang yang sukses pun tak pernah pelit berbagi ilmunya kepada orang lain.

Bagikan pengetahuan yang kamu punya melalu situs tempatmu berjualan. Jika kamu membuka usaha hijab, buatlah video tutorial hijab gratis. Atau jika kamu memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni, bagikan free ebook tes TOEFL. Jika kamu punya banyak pengalaman tentang traveling, tulislah tips-tips mudah untuk melakukan traveling.

Berbagi ilmu juga bisa sebagai salah satu strategi untuk menarik perhatian orang. Saat kamu sering membagikan ilmu secara cuma-cuma, mereka akan sering mengunjungi situsmu. dan mereka akan mempercayaimu sebagai orang yang ahli. Semakin banyak orang tertarik mengunjungi situsmu, semakin besar peluang untuk mengembangkan usahamu.

 

4. Jika sudah memulai, konsistenlah dalam menjalankannya. Jangan sampai usahamu mandek di tengah jalan.

Rajin dan telaten dalam menekuninya

 

Ini adalah hal penting yang harus selalu kamu tanamkan dalam dirimu. Saat kamu memutuskan untuk menjalani usahamu, kamu harus mau berkomitmen untuk menekuninya. Jangan pernah malas untuk selalu mepromosikan usahamu. Jangan malas untuk memposting produk jualanmu dan informasi-informasi lain di situs tempatmu berjualan.

Jika kamu selalu meng-update situsmu dengan informasi-informasi dan produk-produkmu, orang-orang akan semakin percaya dan akan semakin terbiasa untuk mendatangi tempat jualanmu.  Jangan sampai kamu mandek di tengah jalan, karena itu bisa membuatmu kehilangan pengunjung. Jika jumlah pengunjungmu semakin banyak, iklan juga bisa tertarik untuk menghampirimu.

 

5. Kamu tak harus melakukannya seorang diri. Jangan ragu meminta bantuan kepada orang-orang terdekatmu.

Jangan ragu meminta bantuan

Jika ingin usahamu terus berkembang, nggak perlu takut untuk meminta bantuan pada orang lain. Kamu tak harus selalu bekerja seorang diri. Kamu bisa mengajak teman atau saudara untuk menjadi partner kerjamu. Jangan malu-malu untuk meminta bantuan mereka, manfaatkan kelebihan yang dimiliki oleh temanmu.

Misalnya, kamu punya teman yang jago mendesain, kamu bisa meminta bantuannya untuk membuat logo untuk produkmu. Atau kamu punya saudara yang ahli dalam membuat website? Mintalah bantuan kepadanya untuk membuatkan situs pribadimu.

Memanfaatkan dan memberdayakan orang-orang di sekitarmu bisa sedikit meringankan bebanmu.  Ingatlah, jangan sungkan, takut, atau gengsi selama itu tak merugikan orang yang kamu mintai bantuan. Jangan lupa ingatkan mereka: kamu berhutang budi pada mereka, dan jika mereka membutuhkan, kamu siap membantu mereka kapan saja!

 

6. Jangan berhenti menambah pengetahuan. Terus belajar dari orang-orang sukses yang menginspirasimu.

Contoh tindakan orang-orang sukses yang menginspirasimu

Saat usahamu sudah mulai berjalan lancar dan mengalami banyak perkembangan, jangan lupa untuk terus menambah ilmu dan pengetahuanmu. Jangan merasa puas dengan apa yang sudah kamu capai. Kamu harus terus menggali dan mencari ilmu-ilmu baru dari orang lain. Jika kamu memiliki tokoh idola yang menginspirasimu dalam dunia usaha, terus belajar dan contoh apa yang selalu dia lakukan pada usahanya.

Dengan selalu haus akan ilmu dan pengetahuan baru, pemikiranmu akan semakin terbuka. Kamu akan memiliki banyak ide dan strategi baru untuk mengembangkan usahamu. Selalu rajin membaca dan membaca tentang bidang yang sedang kamu geluti.

 

7.  Rajin-rajinlah untuk mengevaluasi diri. Tanpa evaluasi, kamu tak akan tahu mau dibawa ke mana usahamu.

Evalusi diri penting untuk mengembangkan diri

Apapun yang terjadi pada usaha yang kamu rintis, selalu lakukan evaluasi. Rutinlah melakukan evaluasi di setiap akhir minggu  atau akhir bulan. Tulis apa saja yang telah berhasil kamu capai dan apa yang gagal kamu raih. Temukan hal-hal apa saja yang bisa membuatmu sukses dan apa yang membuatmu gagal. Dengan terus melakukan evaluasi secara berkala, kamu akan menemuka bagaimana racikan terbaik untuk mengembangkan usahamu itu.

Dengan selalu membiasakan diri untuk melakukan evaluasi, kamu akan dengan mudah menemukan solusi ketika menghadapi sebuah maslaah. Dan pasti yang harus kamu ingat, jangan mengulangi kesalahan yang sudah kamu perbuat!

 

Nah bagaimana? sudah siapkah dirimu untuk memulai menambah pundi-pundi uang sakumu dengan cara di atas? Yuk, kalau tidak dimulai dari sekarang kapan lagi? :)

Artikel ini terinspirasi dari laman Lifehack

9 Pekerjaan yang Memungkinkanmu Sukses Meski Tanpa Gelar Sarjana

9 Pekerjaan yang Memungkinkanmu Sukses Meski Tanpa Gelar Sarjana

Apakah gelar sarjana selalu menjamin bahwa kamu bisa dapat pekerjaan layak? Topik ini memang selalu mengundang perdebatan. Satu kubu percaya bahwa gelar sarjana akan menjamin kesuksesan di dunia kerja, sementara kubu lain percaya kalau kuliah tipis kaitannya dengan pekerjaan yang akan kita dapat nantinya.

Faktanya, ijazah S-1 memang bisa membuka banyak pintu. Tapi tak semua pintu membutuhkan ijazah S-1. Inilah kabar baik buat kamu yang – karena berbagai alasan – tidak punya gelar sarjana. Nyatanya banyak sekali jalan menuju kesuksesan bagimu yang tak mengenyam bangku kuliah.

Jangan salah, pekerjaan-pekerjaan yang tak butuh ijazah S-1 ini bukan profesi sembarangan. Mereka bisa benar-benar menghasilkan uang dan menuntutmu untuk punya kecerdasan. Dengan atau tanpa gelar sarjana, kamu harus tetap bekerja keras. Banyak jalan sukses untuk mereka yang bukan sarjana, namun tak ada tempat bagi mereka yang bisanya cuma malas-malasan saja!

 

1. Menjadi desainer sebenarnya tak butuh gelar sarjana. Punya penghargaan tinggi pada estetika adalah awalan yang sempurna.

Feel itu gak bisa dipelajari

Kuliah desain itu mahal. Selain itu, kamu juga akan dituntut punya penguasaan mendalam di berbagai bidang. Tak cukup belajar menggambar atau merancang saja, kamu pun harus mendalami berbagai teori ilmu komunikasi hingga filsafat seni. Bahkan beberapa kampus mewajibkan mahasiswanya untuk lulus mata kuliah Pancasila atau Kewarganegaraan. Semua ini karena pendidikan ala universitas berorientasi untuk menghasilkan kaum intelektual (scholar), bukan kaum pekerja (worker). Bisa ditebak, tak semua orang cocok dengan model pendidikan ini.

Jadi bersyukurlah karena menjadi desainer, baik desainer grafis, interior, hingga fashion tidak membutuhkan gelar sarjana. Yang lebih kamu butuhkan adalah klien. Nah, supaya bisa mendapatkan klien, kamu tentu perlu mengembangkan namamu sebagai desainer. Karena itu, kamu tetap perlu belajar ilmu perancangan serta beberapa software komputer agar bisa menghasilkan portofolio yang baik.

Ketertarikan dan kecintaan terhadap keindahan adalah awal yang sempurna untuk menjadi seorang perancang. Lalu, perdalamlah ilmumu dengan membaca buku atau rajin membeli majalah-majalah desain. Setiap ada pameran acara desain di kotamu, luangkan waktu untuk mendatanginya; jangan lupa berkenalan dengan penyelenggara dan pengisi pameran agar kamu punya kenalan sesama perancang. Tak perlu belajar semua software yang ada: lebih baik pilih beberapa dan kuasai software-software itu sebaik-baiknya supaya kamu punya kelebihan dibandingkan perancang yang lain. Mau itu Auto Cad, Adobe Photoshop, CorelDraw, Autodesk 3D Studio Mask, kamu bisa belajar lewat tutorial Youtube atau lembaga-lembaga kursus.

Itu baru kiat mempelajari ilmunya. Kamu juga harus mempelajari segi bisnis dari profesi ini. Bagaimanapun, usaha seorang perancang tak akan bertahan tanpa basis klien yang mapan. Untuk mempelajari segi bisnis dari dunia desain kamu bisa melamar magang di berbagai perusahaan. Kamu pun bisa mulai mempraktikkan ilmumu itu dengan menawarkan keahlianmu ke teman-teman dan keluarga. Tak perlu mematok harga mahal; ingat, fokusmu adalah membangun reputasi dan memiliki nama.

Memang banyak yang harus kamu lakukan untuk sukses menjadi desainer. Namun tetap saja, menjadi sarjana bukanlah salah satunya.

 

2. Menjadi penulis juga tak perlu gelar Sarjana Sastra. Yang lebih penting adalah hobi membaca dan kemampuan bercerita.

Dari blog ke buku lalu ke film

Sejak internet merajalela, menjadi penulis tak pernah semudah sekarang. Kini kamu tak lagi harus mengirimkan karyamu ke media-media cetak (dan menggantungkan nasibmu pada selera redaktur) untuk bisa dikenal publik. Dengan mudah kamu bisa menuliskan ceritamu di blog pribadi sendiri, lalu membagikan tulisanmu melalui media sosial.

Tapi ingat, kamu juga harus memiliki strategi agar publik bisa menerima tulisanmu. Bayangkanlah: berapa ribu blog sih yang ada di Indonesia? Dan di antara ratusan ribu blog itu, ada berapa yang terkenal? Yak, tepat sekali, dunia kepenulisan itu bukannya tanpa persaingan. Jika kamu butuh panduan untuk mulai menjadi penulis profesional, Hipwee pernah memberikannya di sini.

Banyak yang bilang bahwa untuk memenangkan persaingan di dunia kepenulisan, yang paling kamu butuhkan adalah bakat. Namun kalau mau lebih teliti lagi, yang paling penting sebenarnya ada dua: hobi membaca dan kecakapan dalam bercerita. Hobi membaca akan mengembangkan pengetahuanmu dan membentuk gaya tulisanmu. Joan Didion yang kerap didaulat sebagai salah satu penulis terbaik Amerika, misalnya, mulai melatih kemampuannya dengan membaca cerpen-cerpen Hemingway dan menuliskannya ulang dengan tangan. Sementara kecakapan dalam bercerita bisa kamu kembangkan dengan melatih kemampuan analogi, metafora, dan logika. Nah, karena hobi membaca dan keahlian bercerita ini mutlak pentingnya, sudahkah kamu memiliki keduanya?

 

3. Mau tahu siapa yang lebih sukses daripada musisi? Produser musik!

Kurang terkenal tapi bisa lebih sukses

Semua orang yang punya bakat di seni musik pasti pernah bermimpi untuk menjadi musisi profesional. Terkenal, jadi sampul majalah, dipuja-puja penggemar, dan mendapat bayaran yang tinggi dari penampilan manggung, jadi musisi yang sukses memang impian. Tapi kamu tahu siapa yang punya kesuksesan lebih besar daripada musisi? Produsernya.

Berbeda dengan para artis yang kerap berkarya berdasarkan genre, produser musik harus memiliki telinga yang bagus untuk segala macam aliran musik. Walaupun kamu punya selera tertentu, kalau mau jadi produser kamu harus tahu selera pasar. Bahkan kalau bisa, kamu yang menciptakan selera pasar!

Produser mungkin gak akan setenar para musisi yang dibesutnya, namun dengan makin banyaknya cara orang menikmati musik (download, streaming, konser dll.) menjadi produser musik adalah pekerjaan yang cocok bagi pecinta musik tanpa gelar sarjana. Yang perlu kamu kembangkan adalah pengetahuan di bidang teknik audio, komposisi, dan tentunya musik, baik lewat pelatihan praktis di lembaga kursus atau bahkan berlatih secara otodidak. Pastikan juga kamu memiliki relasi di industri musik — toh pada nyatanya banyak produser musik yang dulunya adalah musisi.

 

4. Kamu juga tak harus pernah kuliah Fotografi untuk jadi fotografer. Andai harus, orang yang sukses menjadi fotografer tak akan sebanyak sekarang.

Motret pernikahan

Ucapkan selamat tinggal pada jurusan Fotografi jika kamu punya bakat dan ketertarikan alami dalam mengambil gambar. Lagipula, bukankah lebih banyak objek fotografi di luar sana dari pada di dalam kelas-kelas kuliah?

Sekarang, saatnya mengubah hobimu mengambil gambar ini menjadi sumber pemasukan. Tak perlu melamar ke studio atau agensi, kamu bisa menjadi fotografer lepas. Kebanyakan fotografer lepas mendapatkan pekerjaan setelah rajin memamerkan portofolionya pada komunitas maupun teman sesama fotografer.

Tanpa harus bergabung pada satu studio atau agensi, kamu bisa mendirikan studio sendiri atau membuat brand sendiri yang menawarkan jasa fotografi yang selalu dibutuhkan masyarakat seperti pre-wedding, pernikahan, event musik sambil tetap berkarya pada passion-mu yang lain, entah itu landscape, fashion, atau jurnalistik. Dengan teknologi olah gambar digital yang terus berkembang kamu bisa membuat foto dengan warna dan persfektif menarik, sehingga pelanggan setiamu akan rela merekomendasikan jasamu pada orang lain.

 

5. Jadi master di bidang SEO akan membuka jalanmu berkarir di dunia IT.

SEO specialist

Internet kini sudah dijejali oleh jutaan situs web. Jadi bagaimana situs web yang satu bisa bersaing dengan yang lainnya untuk meraup pembaca? Salah satu strategi yang biasa dipakai adalah SEO, alias search engine optimization.

Tugas seorang ahli SEO adalah membuat situsnya tampil di barisan paling awal hasil pencarian saat seorang pengguna internet memasukkan kata kunci-kata kunci tertentu di Google, Bing, atau mesin pencari lain. Untuk meraih hasil maksimal, seorang ahli SEO harus meriset kata kunci, melakukan analisis, dan membuat berbagai tautan. Punya skill SEO akan memudahkan kamu untuk masuk ke dalam dunia IT. Sebagai pemula, kamu harus pelajari dasar-dasar SEO dulu. Jika sudah menguasainya, karir kamu di dunia IT pun akan langgeng, sepanjang orang-orang masih bergantung pada mesin pencari untuk menemukan dating tips hingga resep bubur buat sarapan.

 

6. Pekerjaan lain yang berprospek cerah di dunia IT adalah web developer. Kamu tak harus kuliah di jurusan Teknik Informatika dulu, kok.

Coding for living

Menurut Forbes, pekerjaan sebagai pengembang web, pengembang software/game, dan programmer akan menghasilkan gaji yang terus meningkat bagi pelakunya setiap tahun seiring meningkatnya kebutuhan manusia akan internet. Kebutuhan industri untuk pekerjaan-pekerjaan ini diperkirakan akan terus berkembang hingga 2022. Jadi apa yang diperlukan untuk meraih karir di bidang yang akan bertahan lama dan cerah ini? Kemauan belajar coding alias menulis kode.

Nyatanya, kamu gak memerlukan ijazah dari jurusan teknik informatika untuk menulis kode, yang kamu butuhkan ialah kejelian dan kegigihan belajar coding secara online. Ya, online berarti gratis, gak perlu bayar — kecuali bayar tagihan internet. Pelajari dasar-dasar menulis kode seperti yang sudah Hipwee bahas sebelumnya di sini.

 

7. Bila kamu memiliki keahlian bercerita tapi tak berenjana menulis kata, jadilah video blogger saja

PewDiePie

Video blogger atau vlogger adalah artis YouTube. Artis yang bukan sembarang artis — bukan seperti Sinta dan Jojo yang melesat seperti meteor kemudian menghilang. Vlogger adalah para pengguna YouTube yang menggunakan video sebagai media untuk nge-blog. Mungkin mereka gak begitu hobi bercerita dengan kata-kata. Mungkin juga mereka lebih tertarik memvisualisasikan ceritanya. Akhirnya, mereka lebih memilih berbagi tips, pengalaman, curhat, dan tutorial di depan kamera.

Menariknya mereka bisa kaya raya dari iklan yang masuk ke kanal YouTube-nya. Dan kamu bisa meniru cara kesuksesan mereka dengan membagikan konten kreatif, informatif, lucu dan seru di YouTube. Bangun sendiri audiensmu seperti PewDiePie yang digemari para gamer, Michelle Phan yang punya audiens pecinta make-up, dan EvanTubeHD yang digandrungi pecinta mainan. Tertarik? Karena tak ada jurusan kuliah untuk menjadi vlogger, kamu bisa mempelajari rahasia sukses mereka di sini.

 

8. S-1 atau nggak, kamu juga bisa jadi gamer profesional. Masih belum ada ‘kan jurusan kuliah Gaming di universitas manapun?

Ian Wyatt for Red Bull. Jadi bintang iklan coy

Gak ada yang mengharuskan kamu untuk kuliah di jurusan Gaming untuk bisa menjadi gamer profesional. PewDiePie, misalnya. Gara-gara hobinya nge-game, tahun lalu dia bisa meraih 4 juta dolar dari iklan dan berbagai endorsement yang dilakoninya. Selain jadi vlogger game, kamu bisa jadi gamer profesional yang berkompetisi di turnamen, baik secara individu maupun kelompok. Gak membutuhkan gelar sarjana, hanya membutuhkan dedikasi berjam-jam di depan layar dan pacar yang sabar.

 

9. Pada akhirnya, semua orang bisa menghasilkan kesuksesan finansial dengan berwirausaha

Jadi pengusaha

Pekerjaan ini gak butuh kuliah, apalagi ijazah. Selama kamu punya ide, berani mematangkannya menjadi konsep, telaten menjadikannya sebagai produk dan ulet dalam memasarkannya, kamu bisa menjadi seorang pengusaha. Kesuksesan dan uang akan datang bila kamu gigih dan tak cepat gulung tikar. Mau tahu sifat-sifat apa saja yang kamu perlukan untuk menjadi usahawan muda yang sukses? Sontek di sini.

Sudah banyak kok mereka yang akhirnya sukses menekuni bidang usaha meski tak sarjana. Ada Bob Sadino, ada juga Bu Susi Pudjiastuti yang sekarang jadi menteri. Kamu bisa lihat sendiri, bukan? Tak ada alasan lagi bagimu untuk menyerah, mengutuk nasib, atau menganggap masa depanmu tak bakal cerah cuma karena kamu tak punya titel sarjana. Tak ada lagi alasan bermalas-malasan hanya karena kamu tak menempuh S-1.

Nasibmu ada di tangan sendiri, bukan di tangan perguruan tinggi.

 

Tanpa merendahkan mereka yang sudah lelah-lelah mengambil kuliah dan meraih gelar sarjana, kamu yang tidak kuliah pun punya peluang untuk menjadi sukses. Tunggu apalagi? Mulai rintis kesuksesanmu dari sekarang!

Ini 10 Cara Biar Kamu Bisa Kaya di Usia Muda

Ini 10 Cara Biar Kamu Bisa Kaya di Usia Muda

Siapa sih orang di dunia ini yang nggak kepengen kaya? Pasti semua orang pengen dong ya. Gak cuma bisa membuat kita hidup enak, tapi kekayaan juga bisa membuat seseorang lebih punya kesempatan untuk berbagi dan membantu orang lain.

Asal kamu tahu aja, gak cuma orang yang udah berumur loh yang bisa memperoleh kekayaan. Kamu gak perlu bekerja berpuluh-puluh tahun sebelum jadi orang kaya. Karena semuanya bisa kamu mulai dari sekarang. Apa aja sih yang harus kamu lakukan biar bisa kaya di usia muda?

 

1. Ciptakan Impian Soal Karir dan Pekerjaan Masa Depan

Pekerjaan impian

Kalau sampai sekarang kamu masih belum tahu pengen jadi kaya dengan cara macam apa, lebih baik segeralah tentukan pekerjaan dan karir impianmu. Punya impian yang jelas soal bagaimana kamu akan mencapai kekayaan akan membuatmu lebih semangat berusaha. Kalau perlu, tuliskan impian itu besar-besar dan tempelkan di tempat yang mudah kamu lihat.

 

2. Pilih Pendidikan yang Paling Sesuai Dengan Minat dan Bakatmu

Pendidikan sesuai minat

Orang-orang sukses biasanya mendalami hal yang paling mereka sukai dalam hidup. Kamu akan mengalami kesuksesan yang sama, atau bahkan lebih — jika kamu menempuh pendidikan sesuai dengan minat dan bakatmu.

Hal ini akan menjadi bekal yang berharga dalam usahamu mengumpulkan pundi-pundi kekayaan nantinya. Jika kamu nggak tahu apa yang ingin kamu tekuni dan punya semangat “kerja-apa-aja-boleh-asal-kaya-dan-banyak-duit” nih Hipwee kasih daftar pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia.

 

3. Sisihkan 25% dari total pendapatanmu setahun

25% dari penghasilan

Kalau kamu masih minta uang saku dari orang tua, berapa yang kamu dapat per-bulannya? 500 ribu? Berarti dalam setahun kamu harus bisa menyisihkan minimal Rp 1.500.000,00 . Kalau kamu udah punya gaji sendiri, caranya juga sama. Sisihkan 1/4 dari total gajimu.

Uang ini jangan diotak-atik, jangan tergoda untuk belanja atau traveling pakai uang simpanan ini. Tujuan utama dari menyisihkan seperempat uangmu adalah untuk investasi dan dana tak terduga.

 

4. Mulailah Berinvestasi Di Pasar Modal

Investasi di pasar modal

Letakkan 25% dari pendapatan tahunan yang telah kamu sisihkan dalam skema investasi pasar modal. Caranya bisa bermacam-macam. Kamu bisa mencoba peruntungan dengan membeli valuta asing kemudian menukarkannya saat nilai tukar naik, investasi emas, ikut program deposito atau bisa juga lewat saham dan reksadana.

Menurut beberapa pendapat, investasi paling memungkinkan untuk anak muda yang baru punya penghasilan adalah investasi reksadana. Melalui skema investasi ini, kamu dapat membeli reksadana saham mulai dari Rp 100.000,00. Cukup ringan kan untuk kantong anak muda?

Cukup aman

Investasi ini juga terbukti cukup aman jika dibandingkan dengan skema investasi lain. Sebab berbeda dengan investasi pada umumnya yang benar-benar mengandalkan spekulasi, dalam investasi reksadana kamu masih akan didampingi oleh seorang Manajer Investasi (MI) yang sudah berpengalaman. Jadi dialah yang akan mengatur kemana uangmu akan diinvestasikan.

 

5. Kalau kamu punya uang lebih, berinvestasilah di Bidang Properti

Investasi di properti

Investasi di bidang properti memang membutuhkan stabilitas dana dan modal awal yang besar. Namun keuntungan jangka panjangnya juga tidak main-main. Di tahun 2011 saja harga properti di Jakarta sudah naik sebesar 38%, sementara di Bali kenaikan harga properti mencapai 20%. Angka ini cukup fantastis, dua kali lipat diatas angka kenaikan harga properti di Dubai. (data, disini)

Mulai cicil perumahan

Jadi mulai sekarang, kalau kamu sudah punya penghasilan maka pertimbangkan untuk menyisihkan uangmu demi mencicil perumahan sederhana atau apartemen mini. Beberapa tahun lagi jika properti tersebut kamu jual atau kamu sewakan dijamin harganya akan meroket.

 

6. Mulailah ambil asuransi untuk proteksi diri

Proteksi diri

Sisihkan juga uangmu (diluar dari yang 25% per-tahun tadi, ya) untuk membeli asuransi kesehatan atau asuransi jiwa. Walau kamu sudah punya asuransi dari kantor atau masih ditanggung orang tua, tapi biasanya asuransi korporat tidak menanggung beberapa kasus khusus.

Dana kesehatan adalah dana tak terduga yang bisa membuat tabunganmu terkuras jika tidak kamu persiapkan dengan baik. Lebih baik sisihkan beberapa ratus ribu setiap bulannya untuk menghindari kerugian mendadak yang bisa menghampirimu tiba-tiba.

 

7. Coba Memulai Usaha Sendiri, Ambil Resiko

CEO Kaskus

Amat jarang orang yang bisa jadi milyuner tapi seumur hidupya jadi karyawan. Biasanya mereka yang sangat sukses dalam bidang finansial berani mengambil resiko dengan berusaha memulai usaha sendiri.Gak perlu drastis meninggalkan pekerjaanmu sekarang kalau kamu belum sepenuhnya yakin.

Cobalah memulai usaha di bidang yang kamu minati secara paruh waktu dulu. Toh sekarang kemudahan teknologi sudah bisa membantumu. Kamu bisa menjalankan usahamu via online sehingga bisa kamu kerjakan di sela-sela kesibukan pekerjaan kantoranmu. Saat sudah benar-benar menghasilkan, barulah kamu bisa keluar dari pekerjaan rutinmu dan fokus ke bisnis yang ingin kamu rintis.

 

8. Gak usah gampang tergiur sama teknologi baru

Gila teknologi

Keborosan anak muda biasanya terletak di belanja gadget. Handphone dan tablet masih bisa dipakai, eeeh udah tergiur sama produk keluaran terbaru. Padahal ya bedanya gak jauh. Gak jarang beberapa orang bela-belain nyicil demi bisa dapat gadget keluaran terbaru. Tahan dirimu untuk menuruti hawa nafsu mengikuti kemajuan teknologi yang nggak akan ada ujungnya itu.

Daripada dipakai buat membuat dirimu kelihatan lebih keren didepan teman-teman, lebih baik uang itu kamu tabung atau kamu jadikan dana investasi. Alih-alih keluar uang, kamu justru bisa menghasilkan dana untuk masa depanmu. Walau sekarang pakai HP jadul, tapi kalau di rekening uang mengalir terus ya siapa yang nggak mau?

 

9. Jangan Takut Hidup Susah

Jangan takut makan di warteg

Kalau pengen sukses dan kaya raya tanpa mau merintis dari nol, ya apa kabar? Gak ada kesuksesan yang dibangun dalam semalam. Kayak yang pernah Hipwee tulis di artikel tentang Wu Shihong, mantan cleaning service yang jadi manager IBM&Microsoft. Orang sesukses dia saja memulai karirnya dari bawah.

Antrean busway

Jadi, jangan takut mulai bekerja dengan gaji rendah. Jangan takut tinggal di kos atau kontrakan sederhana selama beberapa waktu. Jangan takut gak punya mobil keren dan malah pakai angkutan umum demi bisa berinvestasi. Jangan takut terlihat kalah trendi dari lingkungan sekitarmu. Ingat, kamu sedang prihatin mencoba hidup sedikit susah demi kekayaan yang akan kamu nikmati di masa depan.

 

10. Kerja Keras, Kerja Pintar

Kerja Keras

Ini yang paling penting dari semuanya. Walau kamu sudah berinvestasi, sudah punya pendidikan OK, tapi tidak punya semangat juang maka ucapkan selamat tinggal pada kekayaan yang diharapkan. Ia tidak akan datang. Mumpung masih muda, maksimalkan waktumu untuk fokus kerja-kerja dan kerja.

Manfaatkan teknologi

Datanglah paling pagi ke kantor, kerjakan pekerjaanmu dengan semaksimal mungkin, manfaatkan teknologi dan sarana yang ada untuk membantu pekerjaanmu. Mulailah menjalankan bisnismu sendiri, perbanyak koneksi dan relasi di dunia profesional, plus jangan ragu untuk mulai belajar berinvestasi.

Jika hal-hal ini secara konsisten kamu lakukan, maka keamanan finansial akan perlahan kamu dapatkan. Selamat datang masa muda yang nyaman, bersiaplah untuk masa tua yang bisa dinikmati dengan indah bersama keluarga pasangan.

Artikel ini terinspirasi dari laman Business Insider.

 

Teka-Teki Tersulit di Dunia

Teka-Teki Tersulit di Dunia

Anda mungkin pernah memecahkan teka-teki biasa. Tetapi teka-teki ini buatan sang Pakar Filsafat dan Matematika Oxford University, George Boolos (Wah, berarti sering bolos dong !). Tidak, kita tidak boleh menjelek-jelekkan orang yang sudah jelek. Nah, kembali ke laptop, teka-teki ini sangat sulit. Sehingga perlu menguras pikiran untuk memecahkannya. Saking sulitnya, saya pun tidak bisa memahami teka-teki itu. Anda Bisa ? Buktikan !

George Stephen Boolos

 
Nah, inilah isi teka-tekinya. Tiga Dewa A,B, dan C, tidak dalam urutan tertentu, Biasa dipanggil dengan Benar, Salah, dan Acak. Benar selalu berbicara jujur, Salah selalu berbicara bohong. Acak selalu berbicara jujur atau bohong secara acak. Tugas Anda adalah menentukan identitas Dewa A, B, dan C dengan menanyakan tiga pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak”. Setiap pertanyaan harus ditanyakan tepat pada satu Dewa. Dewa-dewa tersebut mengerti bahasa yang anda gunakan, tetapi akan menjawab semua pertanyaan dalam bahasa mereka. Namun mereka hanya mengatakan “da” dan “ja” untuk mengatakan “ya” atau “tidak” dalam urutan tertentu. Namun anda tidak mengerti arti “da” dan “ja” yang mereka ucapkan. Bisa berarti “ya” atau “tidak”.
 
Penjelasan Tambahan :
-Dewa tertentu dapat ditanyai lebih dari satu pertanyaan ( dengan begitu dewa lain boleh tidak ditanya sama sekali. )
– Pertanyaan kedua dapat berkaitan dengan pertanyaan pertama. ( dan berkaitan dengan pertanyaan ketiga ), termasuk pada dewa kemana pertanyaan itu diberikan.
– Jawaban Acak benar atau salahnya hanya diketahui dengan cara tertentu. Ia diibaratkan melempar koin di otaknya, dimana jika koin yang dilempar muncul gambar, Acak berujar benar. Jika muncul angka berarti dia berbohong.
 
Ada yang bisa ? Kalau bisa mungkin IQ anda sangatlah tinggi. Sepertinya hanya ahlinya yang bisa. Atau mungkin Albert Einstein, misalkan ia masih hidup bisa memecahkannya. Orang yang saya tahu pasti bisa memecahkannya, adalah George Boolos. Hehehe…

Ada sebuah clue dari anonim ( asli tanpa ada pengubahan ) :

“sorry bro, setelah seminggu penuh saya baca artikel anda, saya sudah tau jawabannya. namun ini memang harus bertanya 3x. kalo anda mencari jawaban hanya dengan berfikir, saya jamin tak akan ketemu, hari ini saya coba dengan coret2an kertas, ternyata bisa. mungkin jawaban saya nantinya akan berbeda dengan stephan bools, tapi tetap bisa 3pertanyaan itu adalah 2 pertanyaan pertama pertanyaan yg sama, dan 1 pertanyaan terakhir berbeda, jika jawabannya iya dan iya(da dan da), atau tidak dan tidak(ja dan ja). maka petanyaan kunci diajukan ke orang yg belum ditanya. dan udah bisa tentukan siapa mereka, tapi jika dijawab seling da dan ja, maka ada 1 orang yg akan di tanya 2x. dan pertanyaannya berbeda. itu sedikit clue bantuan dari saya.hihihi semoga beruntung. maaf yg atas salah ketik dikit. akhirnya susah payah seminggu ini sakit.kepala, ada gunanya juga.hahahaha” ( thanks for anonim

Rahasia Menarik Uang ke Dalam Hidup Anda

Rahasia Menarik Uang ke Dalam Hidup Anda

Mungkin judul diatas agak aneh, apakah hubungannya? Ijinkan diri Anda memahami tulisan ini sampai akhir, dimana Anda akan menemukan sebuah pemahaman baru, yang berkaitan dengan uang. Banyak orang yang mengeluh bahwa uang susah dicari, betul bukan? Banyak diantara kita mengeluhkan seperti ini, “uang itu merupakan sumber masalah”, apa yang ada dibenak Anda ketika mendengar kata “harta gono-gini atau rebutan warisan” dan masih banyak yang terprogram dibawah sadar kita bukan? (program pikiran yang mendominasi kehidupan kita). Saya akan menjelaskan dengan sudut pandang psikologi, pemahaman yang mungkin sangat baru bagi kita semua.

Pernahkah Anda mendengar istilah Servo Mechanism? Begini penjelasannya, Anda tentu pernah melihat di tv, pesawat tempur yang sedang bertempur di udara. Kemudian salah satu pesawat tempur tersebut mengunci pesawat musuh untuk menembakan rudal, setelah terkunci maka ditekanlah tombol untuk menembakan rudal dan mengejar pesawat musuh kemanapun dia pergi, dikejar sampai kena. Ya itulah gambaran Servo Mechanism. Apa kita punya sistem kerja pikiran yang seperti itu? Ya!

Pada dasarnya dalam kehidupan ini, setiap orang bergerak dengan prinsip “Servo Mechanism” alias terus menerus melakukan koreksi hingga sesuatu yang “ditentukan” terjadi, dimana proses koreksi ini berlangsung dengan melibatkan seluruh kesadaran holistik manusia (Conscious & Unconscious).

Jika seseorang sudah “ditentukan” untuk “sial”, maka apapun yang terjadi, cepat atau perlahan tapi pasti, maka proses Servo Mechanism akan menuntun seseorang untuk menuju ke kondisi “sial” ini! Tanpa bisa ditolak sama sekali! Begitu juga sebaliknya jika anda sudah “ditentukan” untung maka hanya keberuntungan sajalah yang mengejar Anda. Simple kan. Pertanyaan berikutnya, siapa yang membuat “ketentuan” tersebut?

Yang membuat ketentuan ini tidak lain adalah sosok yang juga terdapat dalam diri setiap manusia, yang dikenal dengan nama “Self Image” (cara pandang kita terhadap diri sendiri) dan “Belief System” (kepercayaan kita terhadap suatu situasi). Kita tidak akan pernah dapat “lari” dari Self Image & Belief System kita sendiri. Selain itu siapa lagi yang menanamkan ini pada diri kita? Yah, lingkungan dimana kita hidup (orangtua, saudara, guru, film, teman, bacaan, dll).

Sekarang saya bertanya kepada Anda, apa yang anda rasakan ketika membawa pisau? Atau melihat pisau? Apakah ada perasaan takut, takut membahayakan diri, membahayakan orang lain. Lebih tepatnya ada perasaan “ngga enak”. Setahu saya pisau itu barang yang netral, sejak kapan dia jadi barang yang menakutkan? Sejak kapan kita mendapat informasi jika pisau itu dipakai untuk membunuh, pisau bisa melukai orang dan alat yang dipakai untuk mutilasi. Dan kita sudah diingatkan pisau sangat berbahaya sejak kecil, bahkan tidak jarang orangtua kita membentak atau memberikan peringatan keras jika pisau itu berbahaya. Dan kita dilarang keras menyentuhnya. Maka dari itu barang yang namanya pisau tidak kita bawa kemana-mana kan? Tidak dan jarang ada disekitar aktivitas kehidupan kita (kecuali koki, hanya ada didapur atau tempatnya).

Nah pertanyaan saya, bagaimana perasaan Anda dengan uang? Apakah sama dengan pisau? Mungkin tidak se-ekstrim pisau, tapi pernahkah Anda mendengar bahaya negatif tentang uang? Banyak bukan? Saya banyak menangani klien yang bermasalah dengan ini, ternyata mereka secara bawah sadar tidak berdamai atau bermusuhan dengan uang.

Pikiran bawah sadar memiliki satu sifat yang dominan kuat, yaitu ingin menghindari sengasara. Saat kita banyak mendapatkan informasi yang salah tentang uang, uang bisa merusak hidup, uang itu sumber masalah retaknya sebuah keluarga, uang yang menghancurkan karir, uang itu tidak bersifat spiritual, dll. Maka secara bawah sadar hidup Anda akan di “program” untuk tidak mengalami celaka dengan kebanyakan uang, atau celaka yang diakibatkan dengan uang. Ingat pikiran bawah sadar pekerjaannya 80% menghindari sengsara.

Pertanyaan saya, uang itu netral bukan? Setujukah Anda dengan saya? Banyak orang kaya yang berduit banyak yang baik luar biasa, berderma dan banyak membantu kehidupan dan lingkungan. Tetapi pikiran kita terlalu banyak difokuskan pada pemahaman yang salah tentang uang, dan terlanjur telah “terprogram”, misal: saat kecil kita mungkin sering mendengar kata-kata berikut…

“eh.. kotor, kok pegang uang sih. Uang itu kotor, sini kasi ke mama lalu cuci tangan”
“kamu belajar yang pinter ya, supaya bisa cari uang. Lihat tu ayahmu pulang malem cari uang buat sekolahmu. Cari uang itu susah!”
“kok boros sih, kamu kira uang itu turun dari langit? Susah carinya tau!”.

Dan masih banyak lagi bukan? Kebanyakan orang memiliki pikiran yang diprogram agar TIDAK KAYA, yang ia pelajari dari keluarga, sekolah, lingkungan dsb. Jadi kondisi mereka yang belum kaya bukanlah kesalahan mereka sendiri.

Lalu bagaimana solusinya? Kita sebaiknya mengubah blueprint keuangan kita. Langkah pertamanya adalah berdamai dengan diri sendiri dan diri kita dengan uang. Kok? Lha, contoh mudahnya, kita saja tidak ingin berdekatan dengan orang yang tidak kita suka, setuju? Jika kita tidak suka dengan uang mana bisa uang dekat dengan kita? Lebih parah lagi jika kita tidak suka dengan diri kita.

Saran jitu dari saya adalah mengubah dan mengedukasi ulang pemahaman akan uang melalui proses terapi, ini cara tercepat. Jika ini cara tersebut belum memungkinkan gunakanlah afirmasi (mengulang kata-kata positif, sesering dan sebanyak mungkin) dan visualisasi (membayangkan kehidupan yang Anda inginkan). Ingat kekayaan tidak berada di tempat jauh (seperti kisah orang yang mencari harta karun), tetapi ada di dalam pikiran Anda – menunggu untuk ditemukan. Karena itu pahamilah pikiran Anda terlebih dulu. Anda harus lebih bahagia dengan diri Anda sendiri dan merasa benar-benar lebih kaya dalam hidup Anda. Jangan menjadi orang kaya yang menderita – jalani hidup dengan kebebasan, keterampilan seni dan kebahagiaan. Saat Anda bertambah kaya, dunia menjadi tempat lebih baik dan memproses kekayaan itu adalah proses didalam diri kita, dan pekerjaan yang dimulai didalam diri bukan diluar diri kita.

Jadikan Uang Bekerja Untuk Kita

Jadikan Uang Bekerja Untuk Kita

Mengelola keuangan keluarga gampang-gampang susah. Gampang kalau pendapatan kita tak terbatas dan susah kalau untuk hidup sehari-hari saja rasanya kurang. Lepas dari gampang atau susah, keuangan keluarga harus dikelola dengan benar, kalau tidak mau terjebak dalam pelbagai kesulitan. Terlebih di masa-masa sulit seperti ini.

Sekitar empat tahun lalu, ketika sedang berjalan-jalan di sebuah mal di Jakarta, asyik melihat-lihat toko-toko yang ada, saya seperti tersadar pada sesuatu. Mal – di mana pun itu – tak lain tak bukan seperti sebuah pasar. Tempat bertemunya penjual dan pembeli! Seketika saya sadar, ke mana pun saya pergi, orang-orang di sekitar kita sebetulnya penjual, yang sedang berusaha memindahkan uang dari dompet kita ke dompet mereka.

Masalahnya, kita tidak sadar bahwa dalam sehari kita sering melakukan transaksi pemindahan uang dari dompet kita ke dompet orang lain dengan sangat cepat. Betul, beberapa dari transaksi itu memang betul kita butuhkan. Seperti membeli sembako, membayar uang parkir, membayar uang sekolah, sampai membayar listrik dan telepon. Akan tetapi yang menarik, sering beberapa transaksi yang kita lakukan tidak selalu untuk mendapatkan barang yang kita butuhkan. Misalnya, membeli ponsel terbaru yang kecanggihannya terlalu maju untuk zamannya sehingga banyak fitur-fitur di dalamnya tidak berguna padahal itu membikin ponsel bertambah mahal.

Padahal, dalam pembelanjaan kita harus membedakan kebutuhan dan keinginan. Sebenarnya mudah mengetahui perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Kebutuhan itu sesuatu yang harus dipenuhi, sedangkan keinginan tidak; Kebutuhan tidak selalu Anda inginkan, sementara keinginan tidak selalu Anda butuhkan; Kebutuhan umumnya ada batasnya, sementara keinginan umumnya tidak ada batasnya. Namun, justru keinginanlah yang sering membuat gaji seseorang ludes.

Hemat tapi jangan pelit

Mungkin Anda kemudian bertanya: bagian mana dari pengeluaran kita yang sebetulnya merupakan kebutuhan, dan bagian mana dari pengeluaran kita yang merupakan keinginan?

Kalau Anda coba merinci pos-pos pengeluaran setiap bulannya, saya berani mengatakan bahwa setiap orang umumnya memiliki pos pengeluaran yang cukup banyak: sekitar 20 – 30 pos pengeluaran. Yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan?

Saran saya, cobalah kelompokkan semua pos pengeluaran Anda menjadi empat bagian: (1) pos pengeluaran yang berkaitan dengan biaya hidup; (2) pos pengeluaran yang berkaitan dengan pembayaran cicilan utang; (3) pos pengeluaran yang berkaitan dengan premi asuransi; (4) pos-pengeluaran yang berkaitan dengan setoran tabungan.

Dari keempat kelompok pengeluaran itulah Anda harus melakukan skala prioritas. Saran saya, prioritaskan pembayaran cicilan utang terlebih dahulu. Kemudian disusul setoran tabungan rutin. Lalu ketiga adalah premi asuransi. Terakhir biaya hidup. Ini adalah pengetahuan dasar tentang pembelanjaan yang harus dimiliki sebelum Anda mempelajari hal lain tentang pembelanjaan.

Selain itu, hal lain yang harus diketahui juga adalah dengan mencoba mengetahui bagaimana cara bijak dalam mengeluarkan uang untuk setiap pos pengeluaran. Sebagai contoh, salah satu pos pengeluaran Anda yaitu membayar biaya telepon. Adalah bijak, misalnya, mengurangi frekuensi bicara Anda lewat telepon ke hal-hal yang memang lebih diperlukan, mengurangi frekuensi pemakaian internet, sampai pada mengatur pemakaian telepon oleh anak-anak Anda.

Itu baru telepon. Pos lain adalah listrik. Coba pelajari bagaimana Anda bisa lebih hemat dalam membayar biaya listrik. Apakah perlu menggunakan bola lampu yang lebih hemat, apakah dengan mengurangi pemakaian listrik secara bersamaan di malam hari? Hal-hal semacam inilah yang seyogianya dikuasai sehingga Anda tahu bagaimana mengeluarkan uang secara bijak untuk setiap pos tersebut.

Cuma mesti diingat, bijak yang berkorelasi dengan hemat ini jangan sampai membuat Anda pelit. Harus dibedakan antara hemat yang pelit, dengan hemat yang kreatif. Hemat pelit misalnya hemat yang dilakukan dengan cara memaksa, enggak masuk akal. Sebagai contoh, seseorang tinggal sekitar 10 km dari rumah ke kantornya. Hanya karena ingin hemat, dia berjalan kaki. Padahal dia punya uang untuk membayar ongkos transportasi umum. Cuma mungkin bukan alat transportasi pribadi seperti taksi, tapi bus atau mikrolet, misalnya. Jadi, pengertian hemat harus diluruskan: hemat bukan berarti pelit, tapi kreatif.

Selain berhemat, berhati-hatilah terhadap tawaran diskon. Banyak toko yang berteriak memberikan diskon hingga 50%, 70%, bahkan 90%. Ingat, kalau sebuah toko melakukan obral diskon hingga katakan 70%, ini berarti dari 10 barang yang mereka diskon, mungkin hanya satu dua jenis barang yang diskonnya 70%. Yang lainnya bervariasai bahkan mungkin cuma 10%.

Berhubung Anda sudah terlanjur berada di dalam toko dan tidak enak kalau keluar tanpa menenteng barang sama sekali, maka sering pembelanjaan itu tetap dilakukan juga walaupun dengan diskon yang cuma 10%. Parahnya lagi, barang itu bukan barang yang Anda butuhkan. Kedengarannya Anda banget, ya?

Pesan saya cuma satu: belanja adalah sesuatu yang mungkin akan selalu Anda lakukan. Namun, apa yang Anda belanjakan itulah yang akan menentukan apakah gaji Anda akan habis begitu saja atau tidak.

Rugi investasi, wajar!

Memang ada orang yang gajinya habis hanya untuk belanja?

Ada, bahkan banyak yang belanja di atas gaji yang diterima. Boleh percaya boleh tidak, dari 10 orang yang saya tanya berapa persen gaji yang digunakan untuk berbelanja, 8 dari 10 orang mengatakan: 110%. Artinya, dari sejumlah orang berpenghasilan sebesar – katakan Rp 1 juta – 80%-nya membelanjakan Rp 1,1 juta.

Apa ini artinya? Tabungan Anda akan berkurang! Pertanyaannya sekarang, apa yang harus Anda lakukan? Ya, menabung. Apalagi? Lalu tabungan itu perlu “diputar” agar bisa memberi hasil yang lebih besar. Apakah itu ke reksadana, beli emas, atau masuk ke deposito. Ini disebut tindakan berinvestasi.
Menariknya, tidak semua orang paham bila diminta bicara tentang investasi. Banyak orang hanya mengerti bahwa investasi hanya terbatas pada produk-produk perbankan seperti deposito. Kalaupun tahu alternatif investasi, banyak yang takut mencoba. Kalau Anda takut mencoba, ketika bunga deposito tidak setinggi sekarang, bisa-bisa Anda pusing dalam mencari cara bagaimana mengembangkan uang Anda.

Omong-omong, seberapa besar Anda harus menyisihkan uang dari penghasilan Anda untuk diinvestasikan? Kadang-kadang Anda defisit kok mau menyisihkan uang? Oke, kalau selama ini selalu menunggu uang bersisa terlebih dahulu sebelum Anda menabung, kenapa sekarang tidak dibalik saja? Dengan demikian, enggak ada lagi alasan untuk tidak menabung.

Bagi yang takut, hal itu sebenarnya wajar. Yang mereka takutkan biasanya soal kerugian. Akan tetapi, itulah ongkos belajar. Dalam berinvestasi, Anda tidak selalu untung. Kadang Anda mengalami kerugian. Bisa saya ibaratkan, belajar berinvestasi itu seperti belajar berenang.

Maksud saya, ketika belajar berenang, Anda tidak cukup hanya belajar dari teori. Anda tidak bisa membeli buku tentang belajar berenang, membacanya semalaman, membayang-bayangkan, dan ketika masuk ke dalam air, Anda bisa langsung berenang. Tidak bisa seperti itu. Belajar berenang harus dilakukan sambil langsung mempraktikkannya di dalam air. Yang menarik, untuk bisa mahir berenang, Anda akan melalui proses tenggelam berkali-kali. Selain itu, mata Anda akan sering kemasukan air sehingga memerah dan pedih.

Tenggelam serta mata merah dan pedih itulah proses yang harus Anda lalui. Cuma, cobalah untuk meminimalkan semua risiko itu. Ketika belajar berenang, jangan langsung masuk ke kolam yang dalam, pilihlah kolam dangkal terlebih dahulu. Selain itu, pakai juga pelampung. Jangan lupa memakai kacamata renang.

Begitulah kalau ingin masuk ke sebuah produk investasi yang belum pernah Anda masuki. Cobalah untuk tidak berinvestasi dalam jumlah banyak terlebih dahulu. Sedikit saja dulu. Jadi, ketika rugi, kerugian itu bisa ditekan. Selain itu, cobalah pelajari dulu produk itu sebelum Anda masuk, walaupun jangan lupa bahwa beberapa produk ada yang memang harus dimasuki dulu sebelum bisa betul-betul dipahami.

Pahami pula, bila terus-menerus takut berinvestasi, Anda membiarkan diri pada kerepotan mencari uang terus-menerus. Dengan berinvestasi, tidak hanya Anda yang bekerja cari uang, tapi uang Anda juga melakukan hal yang sama untuk Anda. Jadi, kalau dulu sendiri, sekarang Anda dan uang Anda sama-sama bekerja untuk mendapatkan cash flow. Kata orang, bekerja secara tim lebih baik daripada bekerja sendiri. Nah, Anda dan uang Anda adalah tim, dan Andalah yang menjadi pemimpin tim itu.

Jadi kepala, jangan ekor

Jika investasi kurang Anda anggap menantang, cobalah berwirausaha. Ada fenomena menarik selama lima tahun belakangan ini yang saya tangkap soal wirausaha ini. Yaitu bahwa orang mulai memberikan penghargaan yang lebih tinggi pada kewirausahaan.

Dulu, ketika saya masih sekolah, banyak orang yang memandang wirausaha sebagai sebuah pekerjaan alternatif atau pekerjaan yang dilakukan karena terpaksa, seperti untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Atau pekerjaan yang harus dilakukan karena seseorang belum mendapat kabar baik dari perusahaan lain yang mau menerimanya bekerja sebagai karyawan. Malah banyak orangtua yang jauh lebih senang mendapatkan menantu seorang karyawan bergaji terbatas daripada menantu yang bekerja sebagai wirausahawan tetapi memiliki penghasilan yang dianggap tidak tetap sehingga dianggap lebih berisiko.

Namun, itu dulu.

Sekarang lain cerita. Banyak orang sudah mulai memuji mereka yang melakukan wirausaha. Mereka dianggap lebih tangguh karena berani mengambil risiko dan dianggap bisa belajar banyak tentang dunia usaha. Kewirausahaan pun tidak lagi menjadi mata kuliah “basa-basi” pada Fakultas Ekonomi, tetapi sudah merembet ke kursus-kursus, seminar-seminar, bahkan ada yang sampai membuat universitasnya segala.

Lalu, so what getu loh!

Mau tidak mau, membuka usaha sendiri pasti akan Anda lakukan juga, cepat atau lambat. Motivasinya macam-macam. Bisa karena butuh penghasilan tambahan, bisa karena Anda merasa tertantang, bisa juga karena Anda merasa, tak ada satu pun orang di dunia ini yang bisa menjalankan usaha itu kecuali Anda.

Apa pun motivasi Anda, pertama-tama pelajari dulu bidang usaha apa yang ingin Anda terjuni. Untuk mendapatkan ilham, coba sering-sering membuka majalah atau tabloid ekonomi. Ada banyak sekali tulisan yang membahas tentang bidang-bidang usaha yang bisa Anda jalani, mulai dari usaha makanan dan minuman, sembako, sampai peternakan, perikanan, hingga agrobisnis.

Berkaitan dengan bidang usaha, saya sering ditanya, “Pak Safir, menurut Anda, bidang usaha apa sih yang bagus dan menguntungkan sekarang ini?”
Saya selalu menjawab, “Bidang usaha apa yang Anda pilih, tidak selalu menjamin bahwa Anda pasti akan berhasil. Ini karena keberhasilan sebuah usaha sering tergantung pada banyak faktor, dan tidak selalu pada pemilihan bidang usahanya.”
Bukan satu dua kali saya mendengar orang mengatakan,

“Kalau mau buka usaha, buka usaha bidang makanan aja. Untungnya gede lo, bisa 100%. Dan lagi, semua orang kan butuh makan, jadi pasti usaha makanan akan laku.” Terhadap ucapan seperti ini, saya cuma bisa manggut-manggut, sambil mengatakan,

“Betul, usaha makanan untungnya memang bisa 100%. Dengan catatan, kalau ada yang beli.” Yang jelas, usaha makanan akan tetap terus ada.
Ada dua tipe orang yang membuka usaha. Pertama, orang yang menunggu datangnya kebutuhan. Sebagai contoh, di Jln. Cihampelas
Bandung dulu banyak orang yang tertarik membuka usaha jual beli jins karena melihat kebutuhannya sudah ada. Tipe seperti ini biasanya tidak tertarik membuka usaha jual jins kalau dia tidak melihat apakah sudah ada toko lain yang menjual jins atau belum. Inilah wirausahawan kategori me too product, hanya saja dengan nama yang sedikit berbeda dan harga yang biasanya lebih murah.

Tipe kedua, orang yang membuka usaha dengan cara menciptakan kebutuhan karena dia melihat kebutuhannya belum ada, atau kalau sudah ada tetapi belum dirasa butuh. Misalnya, kesuksesan salah satu merek air mineral pertama di Indonesia. Padahal, dulu air mineral itu dijual lebih mahal daripada bensin. Berhubung si pengusaha air minum itu mau menciptakan kebutuhannya (melalui iklan maupun isu-isu di media massa), maka air mineral itu laris manis dan akhirnya dibuntuti oleh para pengekor.

Sayangnya, kebanyakan orang kita masih berada pada tipe karakter yang pertama. Saran saya, kalau mau jadi wirausahawan, jadilah wirausaha yang berani menciptakan kebutuhan walaupun Anda melihat kebutuhannya belum ada, atau kalaupun kebutuhannya ada tetapi orang belum merasakannya. Bangkitkanlah kebutuhannya. Bila mampu menjadi tipe wirausaha seperti ini, maka – boleh dibilang – Anda sudah menjadi wirausahawan sejati!

Selamat berinvestasi, selamat berwirausaha, selamat mencapai kesehatan keuangan yang prima.

Sinopsis Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar 2014:

* Sinopsis Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar 2014:
Merry Riana (Chelsea Islan) yang baru lulus SMA terpaksa mengungsi ke Singapura karena kerusuhan sosial. Perjalanan menuju bandara juga tidak aman. Mereka dihadang kawanan penjarah dan terpaksa melepas harta benda demi keselamatan. Di bandara, orangtua Merry (Ferry Salim & Cyntia Lamusu) menjual apa yang menempel di badan dan hanya mampu membeli satu tiket. Merry tiba di Singapura sendirian. Dengan bekal uang yang untuk beli makan lima kali saja akan habis, ia harus mencari tempat tinggal dan bertahan hidup. Dari media sosial ia temukan sahabatnya Irene (Kimberly Ryder) yang hendak kuliah di sana juga. Dengan bantuan Irene, Merry mencari celah di antara aturan Singapura yang begitu ketat. Bukan hanya diperbolehkan tinggal di asrama, ia lolos ujian seleksi dan diterima di salah satu perguruan tinggi terbaik di sana. Tapi, itu semua baru bisa didapat bila Merry membayar $40,000.

Satu-satunya harapan adalah mengambil pinjaman mahasiswa, yang hanya bisa didapat jika Merry memiliki seorang penjamin. Karena tidak ada kerabat, dan Irene tidak bisa menjadi penjamin, Merry harus mencari seorang mahasiswa senior yang mau jadi penjamin. Merry bertemu Alva (Dion Wiyoko). Ternyata Alva cuek dan sangat perhitungan. Ia memberi segala macam syarat sebelum akhirnya mau menolong Merry, termasuk menyuruhnya mencari kerja sambilan. Merry sadar bahwa ia harus kuliah dengan betul, tapi sadar juga bahwa ia harus sukses secepatnya. Maka ia berpikir keras untuk melipatgandakan uang yang ia miliki, mulai dari bekerja menyebar brosur online business, sampai main saham beresiko tinggi. Kondisi ekonominya pun naik turun. Kemelut cinta pun terjadi ketika Alva menyatakan perasaan padanya, sementara Merry sadar betul Irene tengah jatuh cinta pada Alva.

# Detail Film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar 2014:
Movie Tayang: 24 Desember 2014
Genre: Drama
Sutradara: Hestu Saputra
Produser: Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
Produksi: MD Pictures
Penulis: Titien Wattimena, Rahabi Mandra, Alberthiene Endah
Durasi: 105 Minutes
Rating: R
Casts:
Chelsea Islan
Dion Wiyoko
Kimberly Ryder
Ferry Salim
Cynthia Lamusu
Niniek L Karim
Lanawati
Mike Lucock
Julia Perez
Sellen Fernandez
Tuti Wulandani
Film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar 2014 Bioskop
* Poster Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar 2014 *

Buang Stres Saat Hamil!

Buang Stres Saat Hamil!

Buang Stres Saat Hamil!    Ayahbunda.co.id

Tak ingin tumbuh kembang janin di dalam kandungan terhambat? Kuncinya mudah, jangan stres! Ikuti tipsnya berikut ini

  • Jangan memaksakan diri! Anda yang menggeluti bidang “pekerjaan laki-laki”, seperti arsitek dan kilang minyak, sebaiknya melakukan negosiasi dengan atasan tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda selama menjalani kehamilan.
  • Tinjau beban kerja. Apabila Anda merasa tidak mampu mengerjakan beban kerja yang sama dalam kondisi hamil, jangan ragu untuk mengajukan dispensasi kepada atasan Anda.
  • Komunikasi efektif. Katakan kepada atasan, rekan-rekan sekerja, dan seluruh staf Anda, tentang kondisi kehamilan Anda, serta hal-hal “khusus” yang Anda butuhkan selama hamil. Ini akan menciptakan kondisi lingkungan kerja yang mendukung.
  • Turunkan ambisi. Bila selama ini yang menjadi fokus Anda dalam bekerja adalah prestasi kerja yang cemerlang, kini belajarlah untuk menurunkan ambisi tersebut. Alihkan fokus Anda pada pencapaian prestasi sebagai “ibu yang baik”. Ini juga sebuah prestasi yang membanggakan, lho!
  • The power of now! Stres muncul karena pikiran Anda “sibuk” membayangkan hal-hal “salah” di masa mendatang yang belum tentu terjadi. Alihkan pikiran dan perhatian Anda pada kekinian, yang sedang Anda lakukan. Hal-hal “salah” di masa depan yang menjadi ketakutan Anda, bisa dicegah dengan “memperbaiki” dan menyiapkannya pada saat ini, sekarang, now!
  • Selalu berpikir positif. Pikiran Anda memiliki frekuensi atau getaran tertentu, yang akan “mengundang” berbagai unsur di alam semesta dengan frekuensi yang mirip atau sama. Jadi, biasakan untuk berpikir positif, sehingga yang “datang” kepada Anda adalah hal-hal baik dan positif.

Selalu berpikir positif dan rajin menjauhkan diri dari penyebab stres, akan membuat tumbuh kembang janin Anda lebih sempurna.

Seni Memberi Nama Anak

Seni Memberi Nama Anak

Seni Memberi Nama Anak Ayahbunda.co.id

Sudah memikirkan nama untuk bayi yang akan lahir? Tak hanya makna dan keindahan yang perlu dipertimbangkan. Soalnya, nama akan disandang seumur hidup.

Unik dan original. Secara umum, seperti halnya seorang penyair dan seniman terhadap karyanya, para orang tua memberi nama anaknya dengan nama yang unik dan original, agar mudah diingat dan berkesan. Itulah sebabnya, dari masa ke masa, para calon orang tua berupaya mencari nama yang original dan unik. Meskipun tentu saja ada yang memberi nama dengan pertimbangan yang lebih konvensional, seperti memberi nama berdasarkan tradisi turun-temurun, berkaitan dengan latar belakang budaya dan keyakinan.

Cari nama lebih awal. Apabila Anda dan pasangan adalah keluarga muda yang punya kebebasan untuk menentukan nama anak, Anda berdua perlu “berburu” nama, memadu-padankan dan bahkan mungkin mengkreasi sebuah nama yang sama sekali baru. Masa hamil dan menanti kelahiran adalah saat yang tepat. Jangan sampai, terlanjur memilih tanpa pertimbangan dan pada akhirnya buru-buru mengganti namanya.
Masalah seputar nama. Memberi nama anak, orang tua bebas mencari sumber ide, berkreasi, dan memutuskan yang terbaik. Namun hati-hati, karena orang tua kerap kali lupa mempertimbangkan efeknya untuk anak . Beberapa hal yang juga harus dipertimbangkan adalah nama anak sebaiknya tidak menyulitkan anak dalam kehidupannya nanti, dan ia merasa nyaman dengan nama yang disandangnya.
Mengikuti trend. Secara umum ada semacam tren, orang tua masa kini memberi anak nama berdasarkan sesuatu yang sedang in. Selain memikirkan nama lengkap terkadang orang tua juga bingung dengan pemberian nama kecil atau panggilan. Sebagian orang tua memang membuat nama panggilan berdasarkan penggalan atau singkatan nama lengkap. Tetapi tak jarang orang tua membuat nama panggilan yang berbeda dari nama lengkap.
Meski tak mutlak harus menyandang sebuah makna namun nama kecil perlu juga dipertimbangkan dengan cermat.

Aneka sumber. Para orang tua mengaku inspirasi memberi nama anak itu penting. Bila Anda keluarga modern yang tak lagi mengikuti tradisi pemberian nama, Anda bisa mencarinya dari berbagai sumber.  Dari majalah, film, iklan, buku, kitab suci, dll.

Langkah-langkah Sebelum Menentukan!

  • Pastikan arti nama anak sebelum memilih dan memutuskan. Sebaiknya, nama mewakili karakter, makna, dan asosiasi positif.
  • Kalaupun nama yang Anda pilih merupakan “ciptaan” Anda sendiri, pastikan agar namanya cocok disandang anak di segala tahapan perkembangan dan usianya.
  • Pastikan ejaannya tepat (apabila berasal dari bahasa asing) dan mudah dituliskan.
  • Hindari pemberian nama lengkap yang terlalu panjang.
  • Diskusikan gagasan dengan pasangan. Namanya juga anak berdua, harus disepakati berdua, dong! (me)